Tujuan

Framing Jurnal Film, Televisi, dan Seni Budaya Media Baru hadir sebagai media diskusi kreatif untuk berbagi pengetahuan dan pemahamanan tentang seni, televisi, film dan budaya media baru baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Sesuai dengan arti kata Framing yang merupakan membingkai penanda energi kosmik, maka diharapkan jurnal Framing mampu memvibrasikan nafas pengetahuan Televisi, film dan Seni Budaya, Media Baru kepada penikmat kalangan akademisi, praktisi dan profesional.

Jurnal Framing mewadahi artikel hasil penelitian, penciptaan, dan pengkajian Televisi, film dan Seni Budaya Media Baru dengan tanpa membatasi penulis dari beragam pendekatan disiplin/interdisiplin ilmu, seperti film, televisi, , kritik seni, antropologi seni, sejarah, estetika, sosiologi, pendidikan seni, seni media budaya baru dan pendekatan lain yang kontekstual.

Lingkup

Framing Jurnal Film, Televisi, dan Seni Budaya Media Baru didedikasikan sebagai wahana dialektika ilmiah yang mewadahi artikel orisinal berkualitas melingkupi perkembangan pengetahuan tentang Televisi, film dan Seni Budaya Media Baru yang bersumber dari hasil riset ilmiah, penciptaan, dan penyajian dari kalangan peneliti, seniman, akademisi, dan mahasiswa, yang meliputi bidang studi:

  1. Film- Kajian film, produksi film, estetika film, budaya film, seni film, antropologi film, dokumenter film, film animasi, game dan film seni budaya media baru.
  2. Televisi: Kajian Televisi, Produksi Televisi, Line Produser, Kreatif bidang Televisi, Media Analis, komunikasi media televisi, iklan televisi, animasi televisi, dan seni televisi media baru.
  3. Fotografi: Foto seni, foto komersial, foto jurnalistik, foto seni media baru.
  4. Video: Video seni, video ekperimental, video komesil.
  5. Budaya: sastra, teater, tradisi lisan, dan tradisi komunal lainnya.
  6. Teknologi Baru dalam Produksi Film: penggunaan virtual reality, kamera 360, virtual set

Objek penelitian atau bidang studi dimaksud dieksplorasi dalam beragam topik bahasan yang unik, relevan, dan kontekstual, melingkupi: aspek lingkungan dan keberlanjutan; kebijaksanaan dan kearifan lokal; humanitas dan faktor keselamatan; budaya kreatif dan inovasi; kebaruan, keunggulan, dan daya saing.